Menurunkan berat badan menjadi impian bagi sebagian orang, khususnya bagi mereka yang memiliki kelebihan berat badan. Sebenarnya didalam dunia 'diet' ini banyak cara bisa dilakukan agar berat badan turun secara maksimal, misalnya diet Keto, diet karbo, OCD (yang pernah booming) dan juga diet water fasting.

Pada artikel kali ini, saya akan berbagi pengalaman ketika menjalani diet water fasting. Water fasting jika diartikan secara bahasa ialah 'Puasa Air', secara istilah yaitu tidak memakan apapun yang mengandung kalori selain air putih biasa yang tidak ada rasanya, diet ini dilakukan mulai dari 3 hari, 7 hari hingga 21 hari, tergantung fisik dan kemampuan seseorang.

Sebelum membahas lebih lanjut, saya mau disclaimer dulu bahwa apa yang saya lakukan (diet water fasting) hanya untuk kepentingan pribadi saja sifatnya, tidak untuk dilakukan setiap orang. Jika anda ingin menjalani water fasting, sebaiknya konsultasi terlebih dahulu ke dokter, tidak semua orang itu sama kekuatan fisiknya, kebutuhan kalorinya bahkan asupan nutrisinya, salah-salah anda bisa sakit karena menjalani diet ini. Jadi saya tidak bertanggung jawab jika anda mengikuti diet seperti ini dan anda mengalami hal yang tidak diinginkan.

TUJUAN DIET WATER FASTING
Awalnya saya merasa berat badan seperti gemuk atau hampir obesitas ringan, sebelum menjalani diet jadwal makan saya tidak teratur, kadang sehari bisa makan dua kali hingga empat kali, itupun belum termasuk cemilannya. Berat badan saya sekitar 68Kg (tinggi badan 170cm).

Pada suatu ketika, saya merasa pusing dan lesu, badan mulai drop dan tekanan darah pun melonjak naik menjadi 145/90 (dibandingkan tekanan normal 120/80), akhirnya orang tua menyarankan saya untuk memeriksa kolesterol darahnya, ternyata benar saja kolesterol darah sangat tinggi sekali dikisaran 270mmhg.

Setelah kejadian tersebut saya memutuskan untuk menjalani diet dari makanan berlemak, daging merah, susu, santan dan makanan dengan tinggi garam. Jadi, tujuan pertama menjalani diet adalah sebagai kesehatan.

Alasan kedua menjalani diet adalah karena jadwal menuju pernikahan dimajukan lebih awal, artinya jadwal untuk foto prewedding juga akan dimajukan, saya merasa dengan tubuh yang kurang ideal ini mana mungkin saya menjalani photoshoot, pasti akan terlihat gemuk, akhirnya saya berniat untuk menjalani diet water fasting dengan tujuan menurunkan berat badan untuk foto prewedding.

Baca Juga : pengalaman diet di bulan Ramadhan
PERSIAPAN DIET WATER FASTING
Sebelum menjalani diet water fasting, saya mencari referensi mengenai artikel di internet bahkan video di youtube, mencari tahu apa efeknya dan bagaimana akibatnya. Ternyata tidak sembarangan orang bisa menjalani diet water fasting ini, misalnya orang dengan penyakit maag yang pastinya akan kambuh jika telat makan, apalagi tidak makan selama berhari-hari, dan juga orang yang obesitas berat pun tidak bisa menjalani diet ini secara sembarangan, harus dengan petunjuk dokter.

Persiapan yang dilakukan adalah saya tidak langsung water fasting begitu saja, sebagai permulaan 3 hari sebelum menjalani diet saya masih makan seperti biasanya, bedanya saya hanya makan pada jam 12 siang saja, jadi pagi hari saya tidak sarapan dan sore hingga malam pun tidak makan. Hal ini dimaksudkan agar perut tidak kaget ketika tidak makan berhari-hari dan kedua meminimalisir gagalnya diet, mengapa? karena biasanya diet dihari pertama itu kegagalan bisa saja menghampiri, putus asa dan berkata 'ahh besok saja dietnya' dan begitu seterusnya hingga fir'aun bangkit dari kuburnya.

Tiga hari menjalani persiapan diet water fasting ternyata cukup ampuh juga, berat badan pun turun sebanyak 2Kg, awalnya 68Kg dan turun menjadi 66Kg, wahh saya tidak menyangka ternyata persiapannya saja bisa turun sebanyak ini.

WATER FASTING 3 HARI
Hari ke-1
Pada malam hari pukul 8, saya makan untuk terakhir kalinya, dan alhamdulilah bertahan hingga keesokan harinya, dihari pertama ini lapar memang terasa, mugkin seperti puasa namun malamnya tidak sahur, namun pada pukul 9 malamnya perut terasa sangat lapar sekali, tapi saya paksakan saja dengan minum air lebih banyak dari biasanya agar rasa lapar berkurang.

Hari ke-2
masuk ke hari kedua dipagi hari terasa sangat lemas dan lapar sekali hingga akhirnya saya hampir menyerah, dan benar saja pada pukul 2 siang saya makan buah jambu biji yang cukup besar, pusing bukan kepalang sudah dua hari perut kosong. Beberapa menit kemudian badan terasa agak bugar, mungkin pengaruh dari makan jambu tadi, yaa mungkin sepertinya sudah gagal. Malam harinya saya tidur lebih cepat, entah mengapa sangat lelah sekali padahal tidak banyak menguras tenaga disiang harinya.

Hari ke-3
Dihari ketiga, saya mulai terbiasa dengan keadaan perut kosong, tidak terlalu lapar seperti sebelumnya, namun tubuh terasa lemas, lesu dan kurang bertenaga, menurut artikel yang saya baca, dihari ketiga biasanya proses detoksifikasi telah dimulai, yaitu mengeluarkan racun-racun dalam tubuh, dan efeknya sangat wajar seperti lemas dan pusing.

Malam harinya saya mulai makan sepeti biasa, namun porsinya lebih sedikit dan makanannya pun tidak terlalu berat, seperti sayur dan buah saja. Alhasil setelah ditimbang berat bada menjadi 64Kg, sebuah pencapaian yang luar biasa.
Baca Juga : pengalaman diet di bulan Ramadhan

KURANG PUAS, AKHIRNYA DIET KETO
Walaupun berat badan turun sebanyak 2Kg setelah menjalani diet water fasting, itu tidak memuaskan saya untuk menurunkan ke angka yang lebih tepat yaitu 62Kg, karena perut masih terlihat buncit dan pipi pun masih seperti tembem/chabi.

Pada diet Keto (Ketogenik) seseorang mengurangi asupan karbohidrat dan sebagai gantinya memperbanyak asupan lemak dan protein. Misalnya jika biasanya makan siang satu porsi nasi putih dan lauk pauk dengan perbandingan lebih banyak nasi, maka pada diet keto mengurangi karbonya (nasi) dan memperbanyak lauknya, yaa kurang lebih seperti itu.

Jadi apa yang saya lakukan pada diet keto ini? saya tidak sama sekali makan karbo seperti nasi, umbi-umbian, kentang dan kacang-kacangan, yang saya makan hanyalah lauknya saja seperti ikan bakar, ayam bakar dan sebagainya yang tinggi lemak serta protein.

Sejak menerapkan diet Keto ini tepatnya kurang lebih 2 minggu, berat badan turun ke angka yang diinginkan yakni 62Kg. Dan ternyata alhamdulilah ini berhasil.
Sebelah kiri (68kg) sebelum menjalani diet, dan sebelah kanan setelah menjalani diet, diet ini adalah mixing antara water fasting dan keto. Penurunan berat badan ini hanya dalam waktu kurang lebih satu bulan
Dari wajah pun terlihat lebih kurus, bisa anda bandingkan before dan afternya

AKHIR KATA
Demikian pengalaman saya ketika menjalani diet untuk menurunkan berat badan, satu hal sebelum anda menjalankan diet seperti diatas adalah konsultasi terlebih dahulu dengan dokter, atau setidaknya baca artikel mengenai diet water fasting atau diet Ketogenik, anda pun harus tahu resikonya jika dijalankan secara asal. Jika ada pertanyaan seputar artikel ini, silahkan untuk meninggalkan komentar atau bisa menghubungi saya melalui Contact Us.
Baca Juga : pengalaman diet di bulan Ramadhan