Opini Populer Tentang Masa-masa Keemasan di SMA

SMA bagi saya adalah masa-masa keemasan, anak remaja yang bertransisi ke dewasa terjadi dalam fase ini. Masa SMA boleh di katakan dengan masa pencarian jati diri dari seseorang, bagaimana karakter mulai dibentuk secara tegas disini.

Saya yang merupakan salah satu siswa pendiam dan introvert berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah, sebenarnya tidak peduli juga dengan lingkungan sekitar mau bilang apa tentang diri ini. Tapi seiring berjalannya waktu saya mulai terbiasa dengan orang-orang sekitar, terutama teman sekelas.

Awalnya memberanikan diri untuk masuk kedalam eskul teater, namun baru dua kali pertemuan saja, rasanya tidak cocok berada disini. Dimana para cowok itu menyalurkan hobinya dengan bermain alat musik, lahh saya denga tidak malunya berkata ingin bisa akting. Sontak ini menjadi aneh mungkin, tapi senior kala itu tidak membully apa yang menjadi minat saya.

Beralih ke eskul pramuka, saya mengikuti teman sekelas yang meyakinkan bahwa disini pasti akan seru sekali, iseng mengikuti eskulnya, dan akhirnya berjalan hingga menjabat sebagai ketua pramuka, saya yang pendiam awalnya tak menyangka, kok bisa mereka memilih saya sebagai ketuanya, mungkin ini amanat yang harus dijalankan, dan mau tak mau saya harus menjalaninya, walaupun jujur ini berat sekali tanggung jawabnya.

BELAJAR TENTANG ORGANISASI

Disebut masa keemasan diantaranya kita sebagai siswa SMA akan di godok untuk menjadi seorang yang bisa berorganisasi, karena pastinya diluaran sana struktur organisasi itu ada dalam sebuah perkumpulan apapun, termasuk dalam pekerjaan nantinya.

Saya beruntung masuk ke dalam eskul pramuka dan juga menjabat sebagai ketua pramuka, bisa saling mengenal pramuka baik itu di internal maupun di eksternal, buktinya sekolah kami menjadi tuan rumah dalam latihan gabungan yang dilaksanakan dalam satu wilayah kota bagian timur.

Saya sedang memberikan arahan kepada masing-masing ketua regu pramuka saat camping

Saya yang senang akan alam dan keheningan sangat cocok sekali jika camping disekitaran curug dan hutan

BANYAK KISAH PERCINTAAN YANG LUAR BIASA

SMA menjadi masa kejayaan seorang yang sedang berburu rasa penasaran, apalagi kalau bukan masalah percintaan, yaa walaupun banyak yang bilang kisah cintanya akan seperti cinta monyet saja kok, eitss siapa bilang...

Buktinya saya dengan istri dulunya adalah teman sekelas sewaktu SMA kelas X, dan banyak juga teman yang menjalin kasih berakhir dengan pernikahan, jadi bagaimana orang tersebut bisa menyikapi sebuah hubungan.

Tapi, ada juga yang berakhir mengenaaskan akibat hubungan yang terlalu jauh, yess apalagi kalau bukan kehamilan diluar pernikahan, lagi-lagi ini pun menjadi pusat perhatian di SMA. Jika memang terlalu jauh dan terbawa suasana, akhirnya mungkin akan seperti ini.

Salah satu teman kelas yang pacaran dan hingga kini sudah menikah dan memiliki buah hati, jadi jangan anggap SMA itu cinta monyet lagi, hehe

REBUTAN COWOK HINGGA HISTERIS

Hal yang paling tidak terlupan adalah cewek yang rebutan cowok, dan adegan semakin memanas ketika mereka saling jambak-jambakan disaat jam tidak ada guru, suara riuh dari penonton kian keras dan bukannya melerai, malah menjadi ajang taruhan, hadeuuhh apalagi kalau bukan siswa cowok yang melakukannya, namun akhirnya perkelahian berhasil di lerai oleh teman ceweknya juga.

Dan hal yang paling mengenaskan ialah mereka berdua saat ini menikah bukan dengan pria yang dulunya menjadi rebutan, sungguh sebuah plottwist.

MASA PERSAHABATAN YANG INDAH

Persahabatan dimasa SMA tidak terkalahkan, saya memiliki dua kubu sahabat pada saat SMA, pertama dengan kubu pada jaman kelas X, dan yang kedua dengan kubu kelas XI/XII.

Sungguh nyaman sekali kala itu, berkumpul dengan sahabat-sahabat SMA, bermain PS hingga subuh dan bergadang dengan bermain kartu remi sambil masak liweut. Hal yang menjadi ingatan penuh dalam hidup.

Tapi saya sendiri bersahabat dengan beberapa orang dalam sekelas, jadi memang tidak semuanya. Karena cara bermain atau berpikir kita yang sama dan sefrekuensi, jadi hal apapun menjadi cocok.